Pertemuan singkat dari sebuah perjalanan. Memang,
kadang hidup yang kita jalani tak seindah, tak sesuai, tak seperti apa yang
kita inginkan. Seseorang yang hadir dalam hidup kita ialah tak lain dari
rencana Tuhan untuk mengisi cerita hidup kita. Jangan pernah menyesal akan
cerita yang telah dilalui pada diri kita. Toh setiap pribadi memiliki jalannya
masing-masing hanya tinggal bagaimana kita menjalani dan memperindah cerita
itu. Akan egois bila aku yang selalu menginginkan kebahagian selalu. Tidak, itu
akan membuat cerita hidup ini monoton. Jangan pernah mengatakan ‘aku’ buta masa
lalu. Sejatinya kini aku sudah bukan lagi ada di prolog cerita dan rencana
Tuhan. Aku ada ditengah perjalanan.
Jangan bilang aku apatis rasa. Yang kita butuhkan hanya
menjalankan apa yang Tuhan perintah dan meninggalkan apa yang Tuhan larang.
Sebenernya makna hidup itu apa sih? Apa selalu yang kita butuhkan untuk bisa
hidup itu kebahagian? Berbicara soal kebahagiaan , siapa sih yang pantas
disebut orang yang paling bahagia? Apakah ia yang bergelimang harta, apakah ia
yang hidup tanpa kekurangan sedikitpun, apakah ia yang berkecukupan dalam hal
material? Menurutku itu semua salah. Ibarat seperti ini “Saat datang pagi,
jangan menunggu sore dan bila sore datang, jangan menanti pagi. Sering kita
berkeyakinan bahwa esok akan lebih baik dari hari kemarin. Namun, kita sering
lupa bahwa esok kita akan semakin tua, fisik kita semakin melemah, kebutuhan
akan semakin banyak, dengan demikian, masalah juga akan bertambah banyak. Jadi,
kalaupun esok akan lebih baik, tentu akan tetap sebanding dengan segala
permasalahan yang ada. Maka, nikmatilah hari ini, jadikanlah yang terindah, tak
usah risau dengan masa depan yang penuh misteri , jika kita mampu memberikan
yang terbaik hari ini, maka esok matahari akan terbit lebih cerah”
Jadi intinya, apapun cerita atau rencana Tuhan yang
diberikan kepada kita, tugas kita hanya satu, yaitu menerima dan mensyukurinya.
Jalani dengan lapang hati, terus berkarya dan berikan yang terbaik untuk semua
orang. Masalah hasil? Biar Tuhan yang ngatur. Insya Allah, apa yang Tuhan
berikan kepada kita adalah hal yang terbaik menurut-Nya, bukan menurut kita.
Semangattt akan hari esok yang lebih cerah. Sebesar apapun rintangannya, maaf
menyerah bukan bagian dari hidup saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar